Kamis, 08 Desember 2016

Mengatur Waktu bagi Emak Rempong Sambil Kuliah


Hmmm... susahnya untuk istiqamah dengan tema yang satu ini, berapa kali saya browsing mencari pengalaman orang lain tentang trik dan cara mengatur waktu. Ikut mendengarkan kuliah IIP tentang manajemen waktu. Sehari dua hari terlaksana dengan baik sesuai rencana dan jadwal. Beberapa hari kemudian "back to nature'' lagi :P, berjalan seperti air.
Mengatur waktu dengan baik dan terencana itu memang tidak mudah. Membutuhkan "kegalakan"  dalam menjalankannya. Status saya sebagai istri, ibu, dan mahasiswa yang tinggal jauh dari kampung halaman membuat semua pekerjaan dan tugas domestik harus dikerjakan sendiri. Pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan menulis tesis serta membuat makalah adalah serentetan tugas yang harus dikerjakan dalam to do list keseharian. Untuk itu membutuhkan trik sendiri dalam menjalankannya. Dan sampai sekarang pun sebenarnya saya masih terus belajar agar waktu yang ada bisa digunakan dengan optimal dan produktif.
Sebelum membahas cara mengatur waktu, lakukan dulu hal di bawah ini:
1. Tulis cita-cita hidup, agar kegiatan sehari-hari kita terarah untuk menggapai impian.
2. Fokus dengan point impian yang ingin dicapai.
3. Catat hal apa saja yang kira-kira ''menganggu'' atau hal yang bisa menghabiskan waktu kita tanpa manfaat.
4. Evaluasi.

Dari point di atas, sebagai contoh, saya akan mengerucutkan beberapa kegiatan sesuai peran yang saya mainkan.
Diantara peran saya adalah:
1. Sebagai Hamba Allah
2. Sebagai Istri
3. Sebagai Ibu
4. Sebagai Bagian dari masyarakat, yang ingin menebar manfaat bagi sesama.
Dari sekian banyak to do list, rasa-rasanya waktu 24 jam sehari tidak cukup untuk mengerjakan semua tugas. Ditambah dengan keberadaan kami di perantauan, dimana ada banyak hal yang tidak bisa didelegasikan dan harus dihandle sendiri.

Maka waktu yang saya bagi seperti ini:
1. Mengerjakan tugas domestik secara berbarengan untuk menghemat waktu.
Memasak sambil beres-beres rumah.
2. Ajak anak ikut berpartisipasi dalam tugas yang kita kerjakan sesuai dengan kemampuannya.
Hazqel sering ikut nimbrung beresin seprei, mengelap meja. Ikut kegiatan memasak, dari mulai menggoreng, memotong sayuran, mengaduk-ngaduk adonan. Ikut menjemur pakaian dan mengangkatnya.
3. Menyetrika pakaian yang PERLU disetrika saja, ga usah terlalu perfect :-D
Dulu saat saya masih berdua dengan suami, hampir semua pakaian disetrika, begitu pun ketika setelah lahirnya si sulung Hazqel.
Tapi ketika Hirzy hadir, urusan menyetrika ini termasuk salah satu yang harus diskip.
4. Memasak tidak harus wah,  yang penting kebutuhan gizi terpenuhi *alesan :-P, padahal emang aslinya ga hobby masak.
3. Ketika anak-anak tidur atau saat berada di sekolah, gunakan waktu seproduktif mungkin, fokus pada prioritas pengembangan diri. Jika ada hal yg bisa ditunda, TUNDA.

Kita tidak dituntut sempurna dalam menjalankan semua peran, meski berusaha untuk bisa sempurna adalah keharusan.
Adakalanya kenyataan tak sesuai rencana, maka berdamai dengan keadaan dengan terus memperbaiki diri sepertinya akan membuat hati lebih nyaman dan bahagia.

Cairo 2016
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post Via Labels